Advertisement

Main Ad

Manajemen Kebersihan Menstruasi

 Manajemen Kebersihan Menstruasi


    Menstruasi merupakan salah satu aspek pubertas yang terjadi pada anak perempuan. Fase ini menunjukkan bahwa anak perempuan tersebut mengalami transisi menjadi dewasa dan menjadi tanda bahwa tubuhnya telah siap untuk menjalani kehamilan. Menstruasi itu sendiri merupakan keluarnya darah dari vagina dan biasanya terjadi secara periodik (Department of Health promotion and Education, Health Ministry, 2018).


    Sistem reproduksi perempuan terdiri dari indung telur, sel telur, tuba fallopi, rahim, serviks (leher rahim), dan vagina. Ketika perempuan memasuki masa pubertas, sekitar 10-15 tahun, organ-organ ini mulai siap untuk sebuah proses kehamilan apabila terjadi pembuahan (Plan International Indonesia, 2020)
    Pertama, hormon estrogen pada tubuh perempuan meningkat dan membuat lapisan rahim tumbuh dan menebal. Lapisan dinding merupakan tempat tertanamnya embrio atau calon janin apabila terjadi kehamilan. Ketika lapisan dinding rahim tumbuh, sel telur dari salah satu indung telur (ovarium) mulai matang. Setelah matang, sel telur akan meninggalkan ovarium dan menuju rahim melalui tuba fallopi. Jika sel telur ini dibuahi oleh sel sperma pria dan menempel pada dinding rahim, seorang perempuan akan hamil. Namun apabila sel telur yang telah matang ini tidak dibuahi, maka ia akan pecah dan luruh bersama lapisan dinding rahim yang tadinya menebal dan menjadi tempat berkumpulnya darah. Pada saat peluruhan ini, darah dan lapisan dinding rahim bersama sel telur yang tidak dibuahi akan keluar dari tubuh melalui leher rahim dan vagina. Proses inilah yang disebut menstruasi (House, S., Mahon, T., & Cavill, S, 2012).
    Banyak anak perempuan yang tidak memiliki pemahaman tepat tentang menstruasi dan cara menjaga kebersihan selama menstruasi. Sehingga Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) merupakan hal penting yang harus disosialisasikan agar dapat diterapkan oleh para wanita dalam menjalani menstruasi yang bersih, aman dan nyaman. 

Apa dampaknya jika Kebersihan Menstruasi tidak dikelola dengan baik ?

·   Dampak terhadap Kesehatan

            Menjaga kebersihan tubuh pada saat menstruasi, dengan mengganti         pembalut sesering mungkin dan membersihkan bagian vagina dan sekitarnya dari darah, akan    mencegah perempuan dari penyakit infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi, dan iritasi pada kulit.

·  Dampak terhadap Pendidikan 

           Penelitian UNICEF di Indonesia pada tahun 2015 menemukan fakta 1 dari 6 anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih, pada saat menstruasi8. Ketidakhadiran siswi perempuan di sekolah membuat mereka ketinggalan pelajaran. Ada beberapa alasan mengapa menstruasi dapat memicu siswi perempuan untuk membolos, seperti nyeri haid (dismenore), sedangkan sekolah tidak menyediakan obat pereda nyeri, tidak adanya jamban yang layak di sekolah, tidak tersedianya air untuk membersihkan diri dan rok yang ternoda darah, tidak tersedianya pembalut cadangan ketika dibutuhkan, dan tidak tersedianya tempat sampah dan pembungkus untuk membuang pembalut bekas. Perlakuan siswa laki-laki yang kadang mengejek juga membuat siswi perempuan enggan ke sekolah. Tabu dan stigma pun membuat terbatasnya aktivitas siswi perempuan pada saat menstruasi, misalnya olahraga.

·   Dampak terhadap Partisipasi Sosial 

        Banyak kepercayaan dan kebiasaan masyarakat yang membuat perempuan membatasi aktivitasnya. Akibatnya, kaum perempuan kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas sosial, misalnya larangan bermain di luar ketika menstruasi.

·      Dampak terhadap Lingkungan 

        Tidak tersedianya tempat untuk membuang pembalut bekas pakai akan mendorong siswi perempuan untuk membuangnya di lubang kloset atau di sembarang tempat di jamban sekolah. Akibatnya, kloset dan jamban tersumbat, tidak berfungsi, dan kotor sehingga pada akhirnya tidak digunakan. Penelitian Plan International Indonesia pada tahun 20169 menyebutkan hanya 25% anak perempuan yang diajarkan cara membuang pembalut secara benar.


Sumber: https://plan-international.or.id/id/manajemen-kebersihan-menstruasi/

Sumber : 

Department of Health Promotion and Education, Helath Ministry. 2018. Healthy Menstruation. Dili, Timor Leste. Diakses  melalui https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2019-05/MHM%20Guidance%20for%20Teacher%20and%20Parents-PMRC-Recommendation.pdf.

House, S., Mahon, T., & Cavill, S. (2012). Menstrual hygiene matters - A resource for improving menstrual hygiene around the world. London, UK: WaterAid. Diakses melalui https://www.susana.org/_resources/documents/default/3-2210-21-1426498269.pdf.

Plan International Indonesia. 2020 . Manajemen Kebersihan Menstruasi. Diakses melalui https://plan-international.or.id/id/manajemen-kebersihan-menstruasi/


Posting Komentar

0 Komentar